Senin, 02 November 2009

Sambutlah Kehadiranku,Ya Rosulullooh

Ya akhi... Ya Uhkti... singsingkanlah lengan bajumu, songsonglah kurnia yang besar ini dengan segera. Sekali lagi, segeralah sempurnakan setengah dienmu, agar kamu bisa menghadap Allah dengan memiliki dien yang lebih sempurna, agar kamu bisa tersenyum penuh dengan kegembiraan dan kemenangan. Saudaraku Ingatlah nasehat Ali bin Abi tholib ra. berikut ini:
"Berlambat'lambat (dalam kebaikan) adalah kunci kesengsaraan”

Sungguh! Hal yang mengecewakan dan merugikan bagi seorang pengikut adalah manakala dirinya tidak diakui sebagai anggotanya. Bagaimana mungkin dirinya akan diakui sebagai anggotanya, jika tidak mau mengikuti aturan yang berlaku didalamnya.
Demikian pula dengan orang yang mengakui sebagai ummat Nabi Muhammad Saw., bisa jadi tidak akan diakui lagi sebagai ummatnya manakala dirinya tidak mau menikah, padahal sebenarnya ia mampu dan tidak ada halangan untuk itu, seperti yang Beliau katakan sendiri melalui sabdanya :

"Barangsiapa yang dimudahkan baginya untuk menikah, lalu tidak menikah, maka tidakiah ia termasuk golonganku". (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi)
Sekarang jelaslah bagi kita, bahwa menikah adalah salah satu jalan untuk mempertahankan status jati diri kita sebagai bagian dari Ummat Nabi Muhammad Saw., sehingga mereka yang sudah menikah seolah-olah berkata "Ya Rasulullah, Sambutlah kehadiranku, karena aku adalah ummatmu yang mengikuti sunnahmu untuk menikah. Dan selanjutnya silahkan kamu renungkan dengan baik apa yang pernah dikatakan oleh Sahabat Umar ra. pada suatu waktu:
Sesungguhnya aku akan menikah sekalipun tidak ada kebutuhan apapun dan aku ingin bersetubuh Sekalipun tidak memiliki hawa nafsu. Lantas ada orang yang bertanya kepada Umar ra., apa yang membuatmu berkeinginan seperti itu wahai Amirul Mukminin? Umar ra.menjawab, Saya ingin pada hari kiamat nanti keluar dari diri saya orang yang dibanggakan oleh Nabi Muhammad SAW

0 komentar:

Posting Komentar